Blog
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Siap Kerja, Cerdas, Kompetitif
Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian, SMK sering juga di sebut STM (Sekolah Teknik Menengah), menurut wikipedia.org. Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja. Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun dapat dilihat suatu benang merahnya. Menurut Evans dalam Djojonegoro (1999) mendefinisikan bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Sekolah Menengah Kejuruan SMK saat ini menggunakan Kurikulum 2013 maupun kurikulum KTSP, dengan berbagai jurusan siswa yang ingin belajar di SMK mempunyai banyak pilihan jurusan sesuai dengan minat dan kemampuan siswa sendiri, berikut ini adalah Daftar dan macam-macam jurusan SMK ini dapat membantu bagi rekan-rekan sekalian yang sedang bingung dalam menentukan jurusan di SMK yang akan di ambil nanti. Ada banyak sekali Jurusan yang ada di SMK secara lengkap dapat di pilih sesuai dengan keinginan siswa.
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa
- Teknik Bangunan: 1) Teknik Kontruksi Baja 2) Teknik Kontruksi Kayu 3) Teknik Kontruksi Batu dan Beton 4) Teknik Gambar Bangunan 5) Teknik Furnitur
- Teknik Plumbing dan Sanitasi: Teknik Plumbing dan Sanitasi
- Teknik Survei dan Pemetaan: Teknik Survei dan Pemetaan
- Teknik Ketenagalistrikan 1) Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 2) Teknik Distribusi Tenaga Listrik 3) Teknik Transmisi Tenaga Listrik 4) Teknik Instalasi Tenaga Listrik 5) Teknik Otomasi Industri
- Teknik Pendingin dan Tata Udara Teknik Pendinginan dan Tata Udara
- Teknik Mesin: 1) Teknik Pemesinan 2) Teknik Pengelasan 3) Teknik Fabrikasi Logam 4) Teknik Pengecoran Logam 5) Teknik Gambar Mesin 5) Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
- Teknik Otomotif 1)Teknik Kendaraan Ringan 2) Teknik Sepeda Motor 3) Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 4) Teknik Alat Berat
5) Teknik Ototronik - Teknologi Pesawat Udara 1) Air Frame dan Power Plant 2) Pemesinan Pesawat Udara 3) Kontruksi Badan Pesawat Udara 4) Kontruksi Rangka Pesawat Udar 5) Kelistrikan Pesawat Udara 6) Elektronika Pesawat Udara 7)Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika
- Teknik Perkapalan
1) Teknik Kontruksi Kapal Baja
2) Teknik Kontruksi Kapal Kayu
3) Teknik Kontruksi Kapal Fiberglass
4) Teknik Instalasi Pemesinan Kapal
5) Teknik Pengelasan Kapal
6) Kelistrikan Kapal
7) Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal
8) Interior Kapal - Teknologi Tekstil
Teknik Pemintalan Serat Buatan
Teknik Pembuatan Benang
Teknik Pembuatan Kain
Teknik Penyempuraan Tekstil
Garmen - Teknik Grafika
Persiapan Grafika - Geologi Pertambangan
Geologi Pertambangan - Instrumentasi Industri
Teknik Instrumentasi Gelas
Teknik Instrumentasi Logam
Kontrol Proses
Kontrol Mekanik - Teknik Kimia
Kimia Analisis
Kimia Industri - Pelayaran
Neutika Kapal Penangkap Ikan
Teknika Kapal Penangkap Ikan
Neutika Kapal Niaga
Teknik Kapal Niaga - Teknik Industri
Teknik dan Manajemen Industri
Teknik dan Manajemen Pergudangan
Teknik dan Manajemen Transfortasi - Teknik Perminyakan
Teknik Produksi Perminyakan
Teknik Pemboran Minyak
Teknik Pengolahan Minyak, Gas dan Petrokimia - Teknik Elektronika
Teknik Audio-Video
Teknik Elektronika Industri
Teknik Mekatronika
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi
- Teknik Telekomunikasi
Teknik Transmisi Telekomunikasi
Teknik Suitsing
Teknik Jaringan Akses - Teknik Komputer dan Informatika
Rekayasa Perangkat Lunak
Teknik Komputer dan Jaringan
Multi Media
Animasi - Teknik Broadcasting
Teknik Produksi dan Penyiaran Prog. Pertelevisian
Teknik Produksi dan Penyiaran Prog, Radio
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Kesehatan
- Kesehatan
Perawat Kesehatan
Perawat Gigi
Analisis Kesehatan
Farmasi
Farmasi Industri - Perawatan Sosial
Perawatan Sosial
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Seni, Kerajinan dan Pariwisata
- Seni Rupa
Seni Lukis
Seni Patung
Desain Komunikasi Visual
Desain Produksi Interior dan Landscaping - Desain dan Produksi Kria
Desain dan Produksi Kria Tekstil
Desain dan Produksi Kria Kulit
Desain dan Produksi Kria Keramik
Desain dan Produksi Kria Logam
Desain dan Produksi Kria Kayu - Seni Pertunjukan
Seni Musik Klasik
Seni Musik Non Klasik
Seni Tari
Seni Karawitan
Seni Padalangan
Seni Teater - Pariwisata
Usaha Perjalanan Wisata
Akomodasi Perhotelan - Tata Boga
Jasa Boga
Patiseri - Tata Kecantikan
Kecantikan Kulit
Kecantikan Rambut
Tata Busana
Busana Butik
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Agribisnis dan Agroindustri
- Agribisnis Produksi Tanaman
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman - Agribisnis Produksi Ternak
Agribisnis Ternak Ruminansia
Agribisnis Ternak Unggas
Agribisnis Aneka Ternak
Perawatan Kesehatan Ternak - agribisnis Produksi Sumber Daya Perairan
Agribisnis Perikanan
Agribisnis Rumput Laut - Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi Pertanian - Agribisnis Hasil Pertanian
Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Pengawasan Mutu - Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan Pertanian - Kehutanan
Kehutanan
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Bisnis dan Manajemen
- Administrasi
Administrasi Perkantoran - Keuangan
Akuntansi
Perbankan - Tata Niaga
Pemasaran
Tantangan Sekolah Menengah Kejuruan di Era 4.0
Globalisasi memberikan peluang dan tantangan bagi Sekolah Menengah Kejuruan itu sendiri pada abad 21. Lalu lintas barang dan SDM sudah tidak lagi dibatasi wilayah. Interaksi antar manusia sudah tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Kondisi ini menjadi peluang bagi SDM Indonesia yang memiliki potensi bonus demografi untuk mampu berperan aktif dalam mengambil berbagai peluang kebutuhan SDM di nasional, regional dan internasional. Tantangannya adalah bagaimanana daya saing SDM Indonesia dengan SDM Asing, mampukan SDM Indonesia bersaing di negeri sendiri maupun di luar negeri sebagai tenaga teknis/profesional.
Beberapa jenis pekerjaan yang rentan digantikan otomasi di antaranya pemrosesan data atau data entry, petugas payroll, transaction processors, hingga operator mesin. Beberapa jenis pekerjaan sudah mulai berkurang bahkan hilang seperti penjaga pintu tol digantikan dengan peralatan E-toll, kasir digantikan dengan pembayaran digital, teller bank digantikan dengan mesin ATM tarik tunai, operator las digantikan dengan robot pengelasan, operator telepon digantikan dengan mesin penjawab otomatis, maraknya anjungan-anjungan penjulan mandiri yang tidak lagi memerlukan penjaga toko, layanan-layanan penjualan online yang memberikan layanan secara personal berbatuan aplikasi akan terus mengurangi pekerja sebagai akibat dari proses otomatisasi dan teknologi yang berkembang.
Jika SMK masih mengajarkan keterampilan[1]keterampilan yang konvensional, tidak sesuai dengan tuntutan dunia kerja, dan masyarakat yang berpotensi hilang dan berkurang maka akan semakin banyak menghasilkan pengangguran. Hal ini akan mengakibatkan problematika yang serius dan menjadi tantangan yang berat bagi bangsa ini seiring dengan bonus demografi jika SMK tidak mampu mengantisipasi kebutuhan SDM di masa depan dan segera melakukan perubahan-perubahan yang revolusioner
Capaian pembelajaran SMK https://smkn36jakarta.com/ harus mencerminkan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan sosial ekonomi, dan teknologi. Setiap individu harus menyadari perlunya belajar seumur hidup (lifelong learning) untuk meningkatkan karir secara berkelanjutan seiring perubahan tuntutan kompetensi akibat perubahan teknologi. Untuk menghadapi tantangan tersebut Maclean, et, al, (2013: 37), mengemukakan beberapa langkah tentatif yang harus dilakukan oleh penyedia pendidikan formal di beberapa negara, diantaranya; 1. Memastikan bahwa belajar sebagai salah satu perpindahan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya; 2. Meningkatkan artikulasi antara tingkat dan jenis pendidikan dan pelatihan; 3. Merevisi kerangka kualifikasi, akreditasi, jaminan kualitas, indikator dan penilaian sistem, dan membangun kerangka kesetaraan untuk lebih mengenal pendidikan kejuruan, dewasa dan melanjutkan pendidikan, pelatihan, magang dan nonformal program dalam industri;
- Memastikan bahwa belajar sebagai salah satu perpindahan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya;
- Meningkatkan artikulasi antara tingkat dan jenis pendidikan dan pelatihan;
- Merevisi kerangka kualifikasi, akreditasi, jaminan kualitas, indikator dan penilaian sistem, dan membangun kerangka kesetaraan untuk lebih mengenal pendidikan kejuruan, dewasa dan melanjutkan pendidikan, pelatihan, magang dan nonformal program dalam industri;
- Membuat lebih efektif penggunaan IT dan sistem pembelajaran terbuka untuk yang sulit dijangkau dan untuk mendukung pelatihan on-the-job;
- Meningkatkan pendanaan dan memberikan insentif lainnya untuk mendukung pendidikan non-formal dan pelatihan (yaitu dewasa dan pendidikan berkelanjutan, LSM dan pelatihan berbasis industri) dengan tetap menjaga (dan jika perlu juga meningkat) dukungan untuk pendidikan formal untuk mencapai tujuan nasional dan internasional, serta;
- Mengembangkan kerangka kebijakan terpadu untuk mendorong reformasi seluruh pendidikan formal dan nonformal dan sistem pelatihan.
Menuju revolusi Industri 4.0 adalah upaya transformasi untuk meningkatkan efisiensi pada setiap rantai nilai dengan mengintegrasikan kemampuan digital dan lini produksi di industri yang mengacu pada peningkatan otomatisasi, komunikasi machine to machine dan human to machine, artificial intelligence, dan pengembangan teknologi berkelanjutan pada industri. Tuntutan itu tak dapat dihindarkan, tetapi harus disambut dengan mempersiapkan diri semaksimal mungkin menyambut era tersebut.
Implementasi Revolusi Industri 4.0 membutuhkan keterampilan baru sehingga dalam penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi sesuai dengan pengembangan teknologi menjadi sebuah keharusan yang tak dapat ditawar. Bukit (2014) menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan (Vocational Education) sebagai pendidikan yang berbeda dari jenis pendidikan lainnya harus memiliki karakteristik sebagai berikut:
Reformasi Technical and Vocational Education and Training (TVET) atau Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi, harus sejalan dengan perkembangan revolusi industri 4.0 dan pendidikan Abad XXI membutuhkan perubahan pada perkembangan teknologi, budaya, sosial, dan ilmu pengetahuan. Lebih jauh dijelaskan oleh Hang, Thuy & Tam (2018) bahwa dalam reformasi TVET untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan kepuasan peserta didik, maka diperlukan tiga faktor penting yakni sumber daya manusia, peralatan pelatihan dan kemampuan teknologi.
Tag: Kerajinan dan Pariwisata, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Agribisnis dan Agroindustri, Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Bisnis dan Manajemen, Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Kesehatan, Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Seni, Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Teknologi dan Rekayasa, Sekolah Menengah Kejuruan SMK Jurusan Teknologi Informasi dan Komunikasi